Futsal adalah olahraga yang dominan menggunakan kaki, seperti untuk menendang atau melakukan operan. Bila bicara mengenai olahraga yang identik menggunakan kaki, tentu dapat dikaitkan dengan alat/perlengkapan pendukung yang dipasang dikaki seseorang, yaitu sepatu. Sepatu merupakan salah satu equipment dalam bermain futsal, yang memiliki fungsi penting. Selain untuk melindungi kaki dari benturan saat bermain, sepatu juga mendukung performa seseorang kala bermain futsal. Tentunya sepatu yang dimaksudkan disini adalah sepatu futsal. Secara umum, sepatu futsal mengikuti perkembangan layaknya sepatu bola, dimana bukan hanya pembungkus kaki biasa, melainkan dibuat dengan dukungan teknologi. Sehingga sepatu futsal memiliki banyak varian, baik dari bentuk, upper, outsol, harga, hingga brand-nya.
Pertama, dari segi bentuknya, sepatu futsal dapat dibedakan menjadi 2, yaitu wide-fit dan slim-fit. Wide-fit adalah bentuk sepatu yang agak lebar, yang diperuntukkan bagi orang yang memiliki kaki agak besar dan melebar. Sebaliknya, slim-fit adalah bentuk sepatu yang lebih ramping, untuk orang yang kakinya agak kecil dan ramping. Bentuk yang dimaksudkan disini berbeda dengan ukuran. Ukuran menunjukkan perbedaan besar kecil sepatu secara keseluruhan, sedangkan bentuk (wide/slim) menunjukkan bentuk karakter kaki secara umum, apakah kaki tipe melebar atau ramping. Ini akan berpengaruh terhadap cengkeraman sepatu pada kaki seseorang saat digunakan. Hal ini tidak bisa diabaikan sebab jika pemilihan sepatu tidak sesuai dengan bentuk kaki, yang ada sepatu bisa terasa sesak, misalnya orang dengan kaki lebar menggunakan sepatu slim-fit. Hal ini tentunya akan mengurangi kenyamanan saat bermain, bahkan bisa menyebabkan rasa sakit pada kaki.
Kedua, dari segi upper (punggung atas sepatu) bisa dibedakan menjadi sepatu dengan upper synthetic dan upper leather/kulit. Upper synthetic adalah memiliki keunggulan seperti ringan dan kedap air. Kekurangannya bahan ini kaku, tidak lentur, tidak mengikuti bentuk kaki, dan kurang bagus untuk kontrol bola. Sepatu yang menggunakan upper synthetic biasanya diterapkan pada sepatu dengan karakter speed. Sedangkan upper leather/kulit memiliki keunggulan kuat, lentur, mengikuti bentuk kaki, dan mendukung kontrol bola. Kekurangannya sedikit lebih berat dan tidak kedap air. Sepatu yang menggunakan upper leather biasa diterapkan pada sepatu dengan karakter control. Selain kedua bahan tersebut masih ada lagi bahan upper lainnya, seperti upper dari kain yang ringan dan bagus untuk kontrol bola. Hal ini tentunya sejalan dengan perkembangan teknologi sepatu. Oleh karena itu, pemilihan upper sepatu futsal juga harus disesuaikan dengan karakter orang yang memakainya, apakan pemain dengan tipe speed, control, shooting, dsb.
Ketiga, dari segi outsol-nya sepatu futsal dibedakan menjadi sepatu sol IC dan sol TF. Sol IC tidak memiliki stud, bahan outsole biasanya terbuat dari rubber (karet). IC sendiri adalah singkatan dari "Indoor Court" yang digunakan untuk lapangan indoor berlantai halus (matras). Namun tak jarang kita jumpai juga sepatu sol IC digunakan pada lapangan rumput sintetis. Ini karena sepatu futsal sol IC lebih mudah ditemui dari pada sol TF. Sebagian berpendapat, menggunakan sol IC di lapangan rumput sintetis juga tidak terlalu licin, namun memang lebih baik memakai sol TF yang memang dirancang khusus untuk lapangan rumput sintetis. Sol TF (turf) merupakan sol sepatu yang biasa digunakan untuk lapangan indoor dengan rumput sintetis. Pada sol TF memiliki stud kecil-kecil yang banyak, hal ini dimaksudkan untuk menambah daya cengkram sepatu pada rumput sintetis. Bahan outsole-nya biasanya terbuat dari rubber (karet).
Keempat, dari segi harga, banyak faktor yang mempengaruhi, terutama dari segi bahan dan teknologi yang digunakan. Sepatu dengan bahan leather/kulit tentu akan lebih mahal dibandingkan sepatu dengan bahan synthetic. Tidak itu saja, teknologi yang diterapkan pada sepatu juga membuat harganya lebih tinggi. Hal inilah yang menyebabkan munculnya istilah level/grade sepatu futsal. Semakin tinggi grade-nya, maka semakin mahal pula harga sepatu tersebut. Demikian pula sebaliknya, bila grade-nya rendah harga sepatu juga relatif lebih murah. Oleh karena itu, tidak perlu heran bila ada sepatu dengan harga yang relatif tinggi, karena kemungkinan teknologi yang diterapkan pada sepatu tersebut lebih unggul dibandingkan yang lainnya. Namun itu tidak perlu dirisaukan. Ada istilah, harga menjamin kualitasnya. Sepatu dengan grade tinggi tentu akan memberikan jaminan kepuasan yang lebih pada pemakainya, karena akan terasa lebih nyaman dan lebih kuat dibandingkan sepatu dengan grade yang lebih rendah.
Terakhir, dari segi brand/merk, saat ini sudah banyak produsen sepatu futsal ternama, baik di kelas lokal maupun non-lokal. Sebut saja nama-nama seperti Adidas, Nike, Puma, Mizuno, Joma yang mewakili merk luar. Specs dan League mewakili merk lokal yang populer hingga sekarang. Semua brand tersebut sudah sangat familiar di telinga para pencinta futsal. Setiap produsen tentunya selalu berinovasi menciptakan produk yang lebih unggul dan bisa bersaing dengan produk dari produsen olahraga lainnya. Oleh karena itu, tidak bisa menentukan mana brand yang paling baik, semua kembali kepada konsumen untuk memilih brand mana yang dipilih. Tentunya model, warna, corak, dan teknologi yang diterapkan pada sepatu menjadi salah satu pertimbangan konsumen dalam memilih sepatu futsal.
Demikianlah beberapa informasi mengenai sepatu futsal yang bisa dijelaskan kali ini. Tentu dimasa mendatang perkembangan sepatu futsal akan lebih kompleks lagi, yang tentunya bertujuan memberikan kepuasan yang lebih bagi penggunanya.