Pertumbuhan futsal semakin menjamur, khususnya di Indonesia. Makin banyak pula orang yang mulai menggemari olahraga ini, dari kalangan anak-anak hingga orang dewasa. Namun pernahkan anda memperhatikan, bahwa saat seseorang bermain di satu lapangan kemudian keesokan harinya bermain di lapangan yang lainnya, lapangan yang dipijak tidaklah sama strukturnya. Hal ini karena untuk lantai lapangan futsal, bisa dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu:
1. Lapangan Futsal Vinyl
Jenis lapangan futsal yang paling banyak disukai oleh penggemar futsal dikarenakan bahannya yang empuk, membuat pemain lebih enak dalam passing dan melakukan aksi-aksi penyelamatan (kiper). Jenis lapangan vinyl biasa disebut rubber karena bahan dasarnya menyerupai karet yang permukaanya lembut. Kelebihan dari lapangan vinyl ini, bola passing meluncur dengan lancar karena tingkat kerataan lapangan yang baik. Selain itu, lapangan terasa empuk ketika (kiper) melakukan diving karena terdiri dari beberapa lapisan. Kelebihan lainnya, daya cengkram lapangan yang cukup baik terutama jika menggunakan sepatu yang outsolenya terbuat dari karet murni. Untuk kekurangannya sendiri, jika digunakan dalam waktu yang relatif lama, maka akan ada bagian yang terlepas dan hal tersebut menyebabkan lapangan menjadi tidak rata.
2. Lapangan Futsal Parquette
Jenis Lapangan futsal ini lebih populer di daerah Eropa dan Amerika Latin namun tidak di Indonesia. Material lapangan ini sendiri terbuat dari kayu, material jenis ini sudah cukup lama digunakan dan biasa diaplikasikan di GOR (Gelanggang Olahraga). Kelebihannya antara lain, permukaan lapangan tergolong yang paling kesat sehingga tidak licin ketika berlari di atasnya. Kerataan jenis lapangan ini juga sangat baik, sehingga membuat laju bola juga lancar ketika bergulir di atasnya. Untuk kekurangannya, karena terbuat dari kayu, jenis lapangan ini memiliki tingkat kekerasan yang paling tinggi dibandingkan dengan jenis lapangan futsal lainnya. Dibutuhkan perawatan yang ekstra, karena mudah rusak yang disebabkan oleh faktor cuaca dan tingkat kelembapan. Dan bila sudah mulai rusak, lapangan ini cukup berbahaya, karena sekat-sekat antara satu potongan kayu dengan yang lain akan timbul ke permukaan, yang akan menganggu alur laju bola dan ini berbahaya bagi kiper futsal.
3. Lapangan Futsal Taraflex
Jenis lapangan ini terbuat dari polyethylen. Material yang terbuat dari biji plastik yang diolah hingga menjadi bahan yang keras. Hal tersebut membuat lapangan dengan jenis ini memiliki keawetan yang cukup baik. Kelebihannya adalah tingkat kerataan dari permukaan lapangan ini yang cukup bagus menyebabkan aliran bola menjadi lancar. Keadaan permukaan lapangan juga tidak licin. Sedangkan kekurangannya adalah lapangan ini terbuat dari beberapa lapisan, sehingga terkadang dijumpai permukaan yang tidak rata yang dikarenakan ada lapisan permukaan yang terlepas.
4. Lapangan Futsal Karpet Plastik
Lapangan ini memiliki bahan dasar yang sama dengan jenis lapangan taraflex, yaitu polyethyle. Yang menjadi pembeda keduanya adalah lapangan futsal dengan jenis ini terdiri dari banyak lembaran yang bisa dibongkar pasang sehingga membuat lapangan ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi karena mudah dipindah tempatkan serta memiliki daya tahan yang lama. Adapun yang menjadi kelebihannya adalah permukaannya relatif kesat dan tidak licin, serta jarang sekali ditemui adanya permukaan yang tidak rata, yang disebabkan adanya lapisan yang terlepas. Kekurangannya adalah jika dibandingan dengan jenis lapangan vinyl, parquette, dan taraflex lapangan ini tidaklah terlalu rata, karena terdiri dari banyak lembaran-lembaran.
Selain dari 4 tipe lapangan yang telah dijelasakan, ada 2 Jenis lapangan futsal lain yang sering kita jumpai, yaitu Lapangan Rumput Sintetis (Artificial Grass) dan Lapangan Semen. Namun menurut pada aturan dasar futsal, kedua lapangan jenis ini tidaklah masuk ke dalam jenis lapangan untuk futsal. Berikut pembahasan mengenai lapangan tersebut.
A. Lapangan Rumput Sintetis
Lapangan ini sebenarnya diperuntukkan untuk indoor soccer, bukan futsal. Lapangan jenis ini bukan untuk tujuan prestasi, namun hanya untuk hiburan saja walaupun sering ditemui kompetisi futsal menggunakan lapangan jenis ini. Peminat lapangan jenis ini di Indonesia pun cukup banyak. Kelebihannya, dengan material lapangan rumput sintetis, membuat lapangan jenis ini lembut dan empuk. Selain itu, bola lebih mudah untuk dikuasai karena aliran bola tidak terlalu cepat. Untuk kekurangannya, lapangan ini mudah menyebabkan kulit pemain terluka jika terjatuh. Selain itu, biasanya diperlukan jenis sepatu khusus, yang biasa disebut sepatu Turf, yang mempunyai pull pendek dibagian tapak sepatu yang berfungsi menambah daya cengkram sepatu.
B. Lapangan Semen
Lapangan jenis ini mudah ditemui terutama di daerah pinggiran kota besar. Hal ini dikarenakan nilainya yang ekonomis serta daya tahan yang lama. Kelebihannya, perawatannya sangat mudah bahkan cenderung tidak memerlukan perawatan khusus. Ditambah tingkat kerataan bagus dan aliran bola lancar. Kekurangannya, permukaan lapangan ini cukup keras dan rentan menyebabkan cedera. Lalu, dalam kondisi basah membuat lapangan licin.
Sumber: futsalin.com dengan beberapa perubahan oleh Admin
Sumber: futsalin.com dengan beberapa perubahan oleh Admin