Kamis, 08 September 2016

Futsal Olahraga Berbahaya, Benarkah?

Posting : Unknown | Rilis : 18.25.00 | Tags :
Dalam beberapa tahun terkhir, berita kematian mendadak beberapa orang setelah berolahraga menimbulkan kesan bahwa kegiatan olahraga berbahaya bagi jantung. Padahal yang salah bukanlah olahraganya, tetapi faktor ketidaksiapan si korban. Apalagi jika olahraga yang dimaksud adalah futsal.
"Serangan jantung yang berakibat pada kematian mendadak bisa terjadi pada semua cabang olahraga, bukan cuma futsal. Ini karena semua olahraga bisa mengandung bahaya jika pelakunya tidak siap secara fisik dan mental," kata dr. Michael Triangto, Sp.KO, dari klinik Slim n Health Jakarta dalam perbincangan dengan Kompas.com. Ia menjelaskan, persiapan fisik dan mental yang perlu dimiliki meliputi latihan teratur dan berkesinambungan sehingga jantung menjadi lebih kuat dan dalam jangka panjang menjadi lebih baik. "Coba diperhatikan, kebanyakan yang jadi korban adalah orang awam yang punya kesibukan tinggi, tidak pernah memeriksakan kesehatannya, tetapi memaksakan diri untuk aktivitas yang dinyatakan sehat itu sehingga melampui batas," katanya.
Michael juga mengatakan, sebelum melakukan olahraga sebaiknya kita mengetahui kondisi fisik dan mental. "Perhatikan apakah kita selama ini sudah rutin olahraga atau tidak, apa pola makan kita sehat serta hasil pemeriksaan kesehatan kita terakhir seperti apa," tanyanya. Olahraga yang dilakukan di malam hari, seperti banyak dilakukan masyarakat perkotaan yang sibuk, menurutnya juga menimbulkan risiko tersendiri. "Bisa saja pada siang hari kita sudah melakukan aktivitas yang padat sehingga tubuh sebenarnya lelah, tetapi dipaksakan," kata anggota tim kedokteran di pelatnas PBSI ini.
Sama halnya seperti dikatakan Dasaad Mulijono PhD, dokter spesialis jantung intervensi dari RS Omni, dalam acara Talkshow Kompas Health bertajuk Kematian Mendadak yang berlangsung Tangerang, Banten. Dasaad mengatakan, risiko serangan jantung mendadak dibalik olahraga permainan dan berkelompok, seperti futsal justru lebih besar ketimbang olahraga individu, seperti jogging atau bersepeda. Untuk itulah, mereka yang gemar dengan olahraga permainan ini sangat disarankan untuk mempersiapkannya secara fisik dan mental. Futsal sebenarnya tergolong olahraga yang keras karena menguras banyak energi dan menuntut kekuatan fisik yang prima. Hanya saja, karena sifatnya permainan, orang sering melakukannya dengan santai, banyak canda, sehingga tak terasa kelelahan. Namun justru disitu letak bahayanya. "Serangan jantung itu tak terlihat. Bisa menyerang kapan saja, termasuk pada orang yang tampaknya sehat dan sering berolahraga," jelas Dasaad dalam diskusi.
Kepala Pusat Pelayanan jantung  Intervensi RS Omni Hospitals Alam Sutera, Serpong, Tangerang, itu menambahkan, serangan jantung atau yang dalam bahasa medis disebut acute miocard infark bisa berlangsung sangat cepat dalam hitungan menit. Namun, risikonya tak tidak selalu berujung kematian. "Kalau pasien bisa bertahan dan dibawa ke rumah sakit, masih bisa diselamatkan," katanya. Ada beberapa gejala serangan jantung  yang patut dikenali, tetapi gejalanya tidak selalu sama pada setiap orang. Sejumlah gejala penting yang harus diwaspadai di antaranya rasa kelelahan dan sesak napas, keringat dingin, mual muntah dan nyeri perut, nyeri dan rasa tertekan di dada, serta rasa nyeri di seluruh tubuh.

Sumber: kompas.com dengan beberapa perubahan oleh Admin

google+

linkedin